Kamis, 10 Februari 2011

Hutan Menari saat Pagi

aku ingin menari di hutan pagi ini
menghirup sedikit bahagia yang lama pergi
mencumbu pagi yang terang karena lampu alami
begitu lembut udara menelusup ke raga, memeluk jiwa yang belum terobati

Luka yang kuharap mengering dan menutup meski  lama,
entah kapan!aku tersenyum miris
menepis mimpi manis agar hati tak terbuai bayang ilusi
oh pagi...jangan mengiris!aku menangis.

menyeka derai cerita yang tlah basi termakan amarah ucapmu
membungkam terpaksa sayang yang menggedor keluar dari hati
membius tangis dengan senyuman manis
melumat kekesalan dengan kebahagian

Sadar menggiring tubuhku menari diantara rimbunan pohon
mencoba melidungi sedih yang mengais hati
memberi melodi yang membisik hati, medulang senyum indah lewat mentari

Lalu...
aku terbuai pagi yang memanjakan hati,
menikmati kicauan kecil pipit yang bertengger ditempat yang kududuki
mengajak cerita bahwa alam akan menemaniku, memelukku setiap saat ku mau

Keabadian hanya alam yang akan menemani, seperti hutan yang melindungi setiap makhluk yang didalamnya
menopang kegundahan, mengikis luka mengganti dengan kebahagiaan
menyentuh raga yang tak lagi bernyawa..

Menyayangimu Penuh Luka

Seperti tercekik hatiku terasa menyesak ingin keluar,
merebahkan luka yang kau buat saat aku terlena
menahan sakit yang menggigit perih menggiring kecewa tanpa kata.
Melengus sedu penuh galau yang memakan sadarku. 
Kemana harus kulebur asa yang menjerit sepi tak berpenghuni?

Kini hanya dinding-dinding kamarku yang menjadi sandaran ketika tangis menerjang mataku
mengoyak isi otakku, mematahkan cerita  mengapa aku menyayangimu,
menghunus ulu nadiku penuh murka, menjepit hati yang mendambamu. 

Terasa deras sudut mataku tak kuasa memendam kesal
menampar deretan kata yang terucap semalam, mengingkari rindu yang mendekap raga
aku terluka!belum sempat aku mencumbu bahagia, sengaja kau pecahkan memori demi egomu.
Hah!memang sudah kau kubur begitu dalam rindu yang kau buat sendiri 
dan menyeret aku kepelukan rindumu, bersandar tanpa ragu dan ku raih jemari menenangkan rindumu
menyeka sedihmu dengan sayang.

Tiada bayangku seperti ini, aku terluka!
Ku biarkan sayangku padamu menghisap hatiku,
memungut sisa senyum yang kubawa untuk menggilas lukaku.