"Lupakan saja aku...karna aku tlah menyakitimu...dan bencilah diriku, karna aku tak pantas untuk kau sayangi..."
terngiang ucapanmu yang beitu lara, membuat aku nelangsa, ntah kenapa kau begitu mudah mengatakannya
seperti melempar memory kita ke laut, dan tak ingin mengingat kembali,
begitu sakitkah hatimu?atau begitu mudahkah kamu melupakanku, menggantikanku dengan yang lain?
tak mudah menghapus dirimu yang sudah terpatri dihatiku,
tak mungkin aku sengaja melupakanmu, tak sadar kah kamu sebagian hati ini tlah kau curi selama ini?
seperti apa aku harus berkata, ketika cinta yang kubawa sengaja kau hindari?
mengais setiap jejakmu ku lalui hari demi hari memohon cinta yang ditelan sepi,
meski kau ingin hilang ingatan karna aku, aku tak ingin menyiksamu dengan sayangku
tak ingin membencimu seperti yang kau mau
Aku tak mampu lagi membekuk gelisah yang membayang disetiap mimpiku
mengahdirkanmu yang terdiam melihatku yang sendu karenamu
mendulang bayangmu yang menghilang bersama denganmu
Aghhhhhhhhhhhh...tak tahu harus apalagi aku agar kamu menerima sayangku lagi
hingga hatiku tercekik sesak tangis yang mengurai tanpa rencana
terhempas anganku bisa kembali padamu
tertampar hatiku karna kau membenciku
terparangkap hatiku yang tak bisa pergi meninggalkanmu
"pucis" puisi picisan is true story about love and soulmate... filosofi cinta dan sayang itu seperti hidup tanpa jantung,maka kita akan mati dan hidup tanpa hati semua bakal basi. pucis juga seperti kopi, ada manis dan paitnya juga ada, dan ada sensasi di aromanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar